Perang dagang antara Amerika Serikat dan China memunculkan fenomena baru di media sosial. Pabrik-pabrik di Tiongkok kini ramai memanfaatkan platform seperti TikTok untuk “spill” atau membocorkan fakta mengejutkan tentang proses produksi barang mewah. Mereka mengungkap bahwa banyak produk dari brand ternama, seperti tas, sepatu, dan kosmetik, sebenarnya dibuat di China.
Yang menarik perhatian publik adalah bahwa pabrik-pabrik ini mulai menawarkan produk langsung ke konsumen dengan harga yang jauh lebih terjangkau. Misalnya, tas mewah yang biasa dijual dengan harga ribuan dolar di pasar retail kini ditawarkan dengan harga yang sangat murah, tanpa embel-embel branding. Strategi ini dianggap sebagai langkah balasan atas tarif tinggi yang dikenakan oleh AS dalam perang dagang tersebut.
Kenapa Fenomena Ini Penting?
Lebih dari 30% produk ritel yang dijual di AS memang diproduksi di China. Fakta ini semakin memperkuat daya tarik strategi pemasaran langsung dari pabrik-pabrik tersebut, karena konsumen mulai mempertimbangkan untuk mendapatkan kualitas produk yang sama tanpa harus membayar harga mahal untuk branding.
Daya Tarik Konsumen AS
Tren ini disambut baik oleh sebagian konsumen Amerika yang tertarik dengan harga lebih terjangkau. Namun, ada juga kekhawatiran tentang kualitas produk dan legalitas transaksi langsung dari pemasok China.
Fenomena ini tidak hanya mengubah cara konsumen memandang barang mewah, tetapi juga membuka ruang diskusi tentang pengaruh perang dagang terhadap ekonomi global dan rantai pasokan internasional.

Tinggalkan komentar